Semester 5 kelar.
Oke, sesuai planning paling gila sedunia, semester 6 udah harus ngurangi main2.. haha
persiapan semester 7.
Emang semester 7 mau ngapain?
Semester 7 adalah waktu perburuan dimulai..
.
Aku nggak tau gimana sebenarnya kerangka cerita yang Sang Penulis naskah hidupku rancang. Tapi sebagai pemeran utama boleh dong bikin planning, ya, kalau2 Dia tertarik sama planningku trus jalan ceritanya diubah dikit sesuai planning yg aku bikin. haha. opo toh...!!
.
Semester 6 bisa jadi waktunya ngurangi main2 sama perasaan orang, tapi bisa jadi juga main-main sepuasnya, well, gimanapun semester 7 udah harus mulai perburuan. Ini penting! Aku belom mulai persiapan sekarang, so kalaupun di semester 6 mau main-main sepuasnya, harus bareng sama persiapan amunisi, baju zirah, rudal, dan sebagainya, dan sebagainya.
Tapi, perburuan apa sih sebenernya?
Judulnya sih "Perburuan cowok ganteng, mateng, mapan."
hahahaha...
Kenapa harus ganteng? Ganteng versiku bukan cuma tampang. Tapi ganteng lahir batin. Baik muka, fisik, kepribadian sampe urusan vertikal dia juga kudu ganteng. Ini penting! Ganteng lahir batin jiwa raga. hehe,
Kenapa mateng? Mateng loh ya... bukan tua. Tolong bedakan mateng dan tua. Kalo ada yg udah mateng tapi masih muda... haha... tapi kalo dapetnya mateng udah tua ya gapapa sih, asal ganteng tadi itu, dan maksimal 10 tahun diatasku, kalo lebih dari itu udah bukan tua, tapi ketuaan. No.
Kenapa mapan? Mapan nggak harus kaya, asal dia punya kemauan hidup tinggi dan punya pekerjaan. cukup.
Kenapa mulainya semester 7? Karena pas semester 7 aku harusnya udah KP, dan disana ladang subur buat berburu... hahahahaha....
mbuh lah,,
balik lagi ke tadi, ini 'just' planningku... aku masih mengajukan proposal ke Sang Penulis Naskah biar perburuanku masuk ke jalan cerita hidupku... :)
haha...
gini ni minggu-minggu nggak ada kerjaan, nglantur kemana-mana...
kenapa judulnya i don't wanna miss a thing? Karena aku lagi seneng banget sama lagu itu...
Sabtu, 08 Februari 2014
Kamis, 06 Februari 2014
Cedera parah II
Entahlah aku terlihat seperti apa bagi kalian,
tak ada orang yang sempurna bukan?
Tak semuanya yang kita lakukan harus berjalan mulus.
Tak perlu semua orang menjadi hebat, apalagi menurut versimu.
Ada kalanya kau harus bertemu orang yang tak punya kemampuan sepertimu, contohnya aku.
Ada kalanya kau harus mengerti tak semua orang menyukai hal-hal yang kau nikmati setiap hari.
Berkelakar didepan orang banyak, negosiasi dengan lembaga, mencari pejabat untuk mengesahkan sesuatu, berbicara denga panjang lebar dengan waktu dan situasi yang tepat, cepat mengetahui posisi dan apa yang harus dibicarakan tanpa berpikir lama.
Aku. Tidak. Suka. Semua. Itu.
Jadi kalian takperlu susah2 berharap aku akan melakukan semua itu,
Aku hanya akan berbicara saat aku ingin berbicara, dan aku rasa penting untukku berbicara. Dan apa yang kubicarakan adalah urusanku, mau penting mau tidak menurut kalian, kalau aku rasa aku perlu berbicara, aku akan berbicara. Tapi kalau kalian melihatku diam saja, itu berarti aku tak tertarik dengan apa yang kalian bicarakan, atau aku rasa aku tak perlu untuk membuka mulut, maka aku akan diam saja seperti pecundang menurut kalian.
Aku tahu, mungkin entah dimanapun posisiku sekarang ini, aku tidaklah sosok yang perlu ada, aku bukanlah seseorang yang memiliki posisi yang cukup penting dan tak berkontribusi cukup banyak.
Arraa, aku tau.
Aku bisa saja melakukan lebih yang kulakukan saat ini, tapi kalian lihat kan, aku hanya melakukanya sebatas ini. Kalian tau kenapa? Karena aku merasa aku hanya ingin melakukannya sebatas ini saja. Ada orang2 yang kalian anggap lebih hebat dan mempunyai peran lebih penting dari aku, dan aku kira itu cukup. Tanpa perlu aku melebihkan usahaku daripada ini. Aku hanya akan berlaku pasif sekarang ini, karana memang seperti yang aku bilang, aku merasa hanya perlu sejauh ini.
Mungkin alasan lain karena aku memang pecundang. Aku lebih payah dari yang kalian pikirkan.
Setelah berhari-hari tidak tidur akhirnya sekarang ini aku berakhir dengan mengetik omong kosong ini didepan lepi dengan mata setengah terpejam pukul 01:44 WIB. mencoba bertahan untuk menulis apa yang ingin aku sampaikan disini, meskipun sebenarnya aku tak tahu bagaimana cara menulis semua perasaan muak ini. Yang kutuliskan ini samasekali belum mewakili perasaanku, aku hanya muak. benar-benar sebal, jengah, muak, dan perasaan mengumpal lainnya disini.
tak ada orang yang sempurna bukan?
Tak semuanya yang kita lakukan harus berjalan mulus.
Tak perlu semua orang menjadi hebat, apalagi menurut versimu.
Ada kalanya kau harus bertemu orang yang tak punya kemampuan sepertimu, contohnya aku.
Ada kalanya kau harus mengerti tak semua orang menyukai hal-hal yang kau nikmati setiap hari.
Berkelakar didepan orang banyak, negosiasi dengan lembaga, mencari pejabat untuk mengesahkan sesuatu, berbicara denga panjang lebar dengan waktu dan situasi yang tepat, cepat mengetahui posisi dan apa yang harus dibicarakan tanpa berpikir lama.
Aku. Tidak. Suka. Semua. Itu.
Jadi kalian takperlu susah2 berharap aku akan melakukan semua itu,
Aku hanya akan berbicara saat aku ingin berbicara, dan aku rasa penting untukku berbicara. Dan apa yang kubicarakan adalah urusanku, mau penting mau tidak menurut kalian, kalau aku rasa aku perlu berbicara, aku akan berbicara. Tapi kalau kalian melihatku diam saja, itu berarti aku tak tertarik dengan apa yang kalian bicarakan, atau aku rasa aku tak perlu untuk membuka mulut, maka aku akan diam saja seperti pecundang menurut kalian.
Aku tahu, mungkin entah dimanapun posisiku sekarang ini, aku tidaklah sosok yang perlu ada, aku bukanlah seseorang yang memiliki posisi yang cukup penting dan tak berkontribusi cukup banyak.
Arraa, aku tau.
Aku bisa saja melakukan lebih yang kulakukan saat ini, tapi kalian lihat kan, aku hanya melakukanya sebatas ini. Kalian tau kenapa? Karena aku merasa aku hanya ingin melakukannya sebatas ini saja. Ada orang2 yang kalian anggap lebih hebat dan mempunyai peran lebih penting dari aku, dan aku kira itu cukup. Tanpa perlu aku melebihkan usahaku daripada ini. Aku hanya akan berlaku pasif sekarang ini, karana memang seperti yang aku bilang, aku merasa hanya perlu sejauh ini.
Mungkin alasan lain karena aku memang pecundang. Aku lebih payah dari yang kalian pikirkan.
Setelah berhari-hari tidak tidur akhirnya sekarang ini aku berakhir dengan mengetik omong kosong ini didepan lepi dengan mata setengah terpejam pukul 01:44 WIB. mencoba bertahan untuk menulis apa yang ingin aku sampaikan disini, meskipun sebenarnya aku tak tahu bagaimana cara menulis semua perasaan muak ini. Yang kutuliskan ini samasekali belum mewakili perasaanku, aku hanya muak. benar-benar sebal, jengah, muak, dan perasaan mengumpal lainnya disini.
Cedera serius,
Hm...
Ada sesuatu yang membuatku menyadari sesuatu. Saat kecelakaan kemarin, aku sendirian. Aku benar- benar sendirian disini. Dan itu menyakitkan, sungguh.
Aku menangis bukan karena seluruh badanku kesakitan,
aku menangis bukan karena aku hampir tidak bisa berjalan,
aku menangis bukak karena aku kehilangan uang untuk ganti rugi,
aku menangis karena tak seorangpun bisa kuhubungi
aku menangis karena tak ada yang peduli
itu menyakitkan lebih dari sekedar seluruh tubuh lebam seluruhnya karena benturan dengan aspal dan mobil.
.
seminggu terakhir ini aku sangat cengeng lebih dari biasanya.
karena tak ada yang bisa kutangisi selain tembok-tembok dingin dikamarku.
kenyataan bahwa tak bisa membuka hati untuk orang lain, kenyataan bahwa aku masih saja mengharapkan sesuatu yang benar-benar diluar kendaliku.
aku bahkan sampai tak tahu bagaimana cara menulis semua ini disini, diotakku dan dihatiku..!
hah, fak kabeh!
Ada sesuatu yang membuatku menyadari sesuatu. Saat kecelakaan kemarin, aku sendirian. Aku benar- benar sendirian disini. Dan itu menyakitkan, sungguh.
Aku menangis bukan karena seluruh badanku kesakitan,
aku menangis bukan karena aku hampir tidak bisa berjalan,
aku menangis bukak karena aku kehilangan uang untuk ganti rugi,
aku menangis karena tak seorangpun bisa kuhubungi
aku menangis karena tak ada yang peduli
itu menyakitkan lebih dari sekedar seluruh tubuh lebam seluruhnya karena benturan dengan aspal dan mobil.
.
seminggu terakhir ini aku sangat cengeng lebih dari biasanya.
karena tak ada yang bisa kutangisi selain tembok-tembok dingin dikamarku.
kenyataan bahwa tak bisa membuka hati untuk orang lain, kenyataan bahwa aku masih saja mengharapkan sesuatu yang benar-benar diluar kendaliku.
aku bahkan sampai tak tahu bagaimana cara menulis semua ini disini, diotakku dan dihatiku..!
hah, fak kabeh!
Langganan:
Komentar (Atom)